JAKARTA – Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) mengusulkan perlunya perubahan dalam struktur kelembagaan penyuluh pertanian karena kondisi sekarang dinilai belum optimal. Struktur penyuluh yang tidak merata di berbagai daerah tak boleh dibiarkan terus berlarut. Sebab, kalau tidak dibenai akan berdampak serius pada sektor pertanian nasional.
“Saat ini, posisi penyuluh tersebar di berbagai bagian instansi, tanpa konsistensi jelas dalam pengelolaan dan koordinasi,” kata Ketua Umum KTNA Yadi Sofyan Noor dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Penyuluh Pertanian Mau Kemana? di Jakarta pada 2 Juli 2024.
Baca Juga: HKTI Minta Kelembagaan Penyuluh Dikembalikan ke Pemerintah Pusat
Dia menepis tudingan penyuluh tidak berkinerja. Berdasarkan pengamatannya di lapangan, pihaknya kerap berkoordinasi dengan penyuluh di lapangan. ”Artinya konektivitas ada dan masih nyambung. Tapi, wadahnya saat ini tidak nyaman buat mereka,” tegasnya. Hal ini yang menghambat efektivitas penyuluhan dalam mendukung petani di lapangan.
KTNA mengusulkan perlunya perubahan pengelolaan penyuluhan dengan menyarankan ketenagaan penyuluh pertanian dikembalikan ke pusat. “Koordinasi yang baik antara penyuluh dan semua stakeholder harus menjadi prioritas utama agar penyuluhan benar-benar mampu memberikan dampak yang signifikan, terutama bagi petani,” katanya.
Baca Juga: Merauke Dirancang Menjadi Penyedia Pangan Melalui Operasi Lahan
KTNA menyerukan agar pemerintah mengambil langkah tegas untuk merancang struktur penyuluhan yang lebih terpadu. Apalagi penyuluh merupakan bagian penting dalam mendampingi petani untuk mewujudkan swasembada pangan.
Hal sedana juga diungkatkan Sekretaris Jenderal HKTI Sadar Subagyo. Peran penyuluh, kata dia, sangat krusial dalam memastikan keberhasilan swasembada pangan, air, dan energi yang menjadi fokus utama Presiden RI terpilih Prabowo Subianto kelak. Tapi, ia menilai suara penyuluh memudar setelah era reformasi. “Di era Prabowo nanti, kita harapkan suara mereka kembali dengan mengangkat kembali program-program krusial,” katanya. (EPS)