JAKARTA – Forum Kebangsaan Nusantara (FKN) mendorong Kementerian Pertanian untuk memasifkan penggunaan pupuk organik dan pupuk hayati guna merealisasikan program swasembada pangan dan ketahanan pangan. Selama ini, pupuk organik dan pupuk hayati atau pupuk biologi terbuktik meningkatkan efektivitas pemupukan dan meningkatkan hasil panen padi, jagung, kedelai, dan komoditas pangan lainnya.
Dorongan ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina FKN, Dr. Wibisona dalam pertemuan dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta pada 10 Juni 2024. Salah satu program kerja forum ini adalah membantu pemerintah dalam ketahanan pangan melalui platform ketahanan pangan berbasis digital.
Baca Juga: Kenapa Pupuk Hayati Semakin Diminati Petani?
“Menteri Pertanian akan mengawal dari mulai tanam sampai panen akan dapat berapa ton per hektar,” katanya. Lahan pertanian yang mengaplikasikan pupuk organik maupun hayati sudah dilakukan petani dalam skala terbatas. “Setelah kita buktikan demplot berhasil, lalu kelanjutnya bagaimana?” kata dia.
Selama ini, demplot aplikasi pupuk organik dan pupuk hayati pada tanaman padi, jagung, dan tanaman lain sudah dilakukan. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Indramayu, Jawa Barat sudah mengaplikasikan pupuk organik dan hayati pada tanaman padi. “Hasil panen di atas 10 hektar per ton,” katanya.
Menurut Wibisono, ketahanan pangan seharusnya diwujudkan melalui beragam model dan cara bertani. Termasuk aplikasi pupuk hayati untuk meningkatkan efektivitas pemupukan oleh petani. Dia menyarankan penggunaan pupuk organik plus kompos mencapai 80% dari pupuk yang dibutuhkan. Sisanya adalah pupuk kimia. “Yang berlaku sekarang kan sebaliknya sehingga mengakibatkan tanah rusak dan tandus,” katanya.
Baca Juga: Semua Pihak Diminta Awasi Distribusi Pupuk Subsidi
Tanah yang rusak sudah pasti menurunkan produktivitas dan hasil panen. Dampak luasnya ketersediaan pangan terbatas dan terpaksa harus impor komoditas pangan seperti beras, kedelai, gandum, gula mentah dan bahan pangan lainnya. Karena itu, kebijakan dalam hal pemupukan perlu dikaji kembali dan petani didorong untuk menggunakan pupuk organik yang bahan bakunya melimpah di sekitar kita. (EPS)