JAKARTA – Produktivitas tanaman padi yang tinggi dan hasil panen memuaskan tentu saja menjadi impian setiap petani. Namun, sebagian besar upaya yang dilakukan terlalu terfokus pada pemupukan. Padahal, pupuk hanya salah satu faktor selain benih, pengolahan lahan, dan cara bertanam. Nah, metode yang ditemukan tahun 2000 ini bisa jadi solosi. Namanya Si Jarwo atau Sistem Tanam Jajar Legowo.
Jajar Legowo adalah pola tanam berselang seling antara dua atau lebih baris tanaman padi dan diselingi satu baris kosong. Legowo, dari bahasa jawa ‘lego’ yang berarti luas dan dowo yang artinya memanjang. Jaja Legowo diartikan pula sebagai cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan dan diselingi satu barisan kosong.
Baris tanaman (dua atau lebih) dan baris kosongnya (setengah lebar di kanan dan di kirinya) disebut satu unit legowo. Bila ada dua baris tanam per unit legowo disebut legowo 2:1. Tapi, kalau ada empat baris tanam per unit legowo disebut legowo 4:1, dan seterusnya.
Semula, sistem tanam Jajar Legowo diterapkan pada daerah yang banyak serangan hama dan penyakit atau berpotensi keracunan besi. Jarak tanam pada tiap unit legowo lebih rapat daripada baris yang di tengah bertujuan mengkompensasi populasi tanaman di baris yang dikosongkan. Pada baris kosong, di antara unit legowo, dapat dibuat parit yang berfungsi mengumpulkan keong mas, menekan potensi keracunan besi atau pemeliharaan ikan kecil.
Sistem tanam Jajar Legowo sudah banyak dipraktekkan karena manfaat dan keuntungannya yang tinggi. Dengan sistem tanam Jajar Legowo, populasi tanaman dapat ditingkatkan yang pada gilirannya meningkatkan hasil panen berubah gabah.
Bagaimana sistem tanam Jajar Legowo dipraktekkan? Berikut ini ada beberapa pilihan model Jajar Legowo sesuai dengan mempertimbangkan kondisi lahan, kesuburan tanah dan ketinggian tempat, sebagai berikut:
- Jajar Legowo 2:1 dengan jarak tanam 25 x 12,5 x 50 cm, maka jumlah populasi tanaman adalah 21 rumpun per m2 atau sekitar 210.000 rumpun per ha.
- Jajar Legowo 2:1 dengan jarak tanam 30 x 15 x 40 cm, maka jumlah populasi tanaman adalah 30 rumpun per m2 atau 300.000 rumpun per ha.
- Jajar Legowo 2:1 dengan jarak tanam 20 x 10 x 40 cm, maka jumlah populasi tanaman adalah 33 rumpun per m2 atau 330.000 rumpun per ha.
Dengan menggunakan sistem tanam Jajar Legowo, beberapa keuntungan yang didapatkan antara lain:
- Adanya ruang terbuka yang lebih lebar di antara dua kelompok barisan tanaman akan memperbanyak cahaya matahari yang masuk ke setiap rumpun tanaman padi. Kondisi ini akan meningkatkan aktivitas fotosintesis dan berdampak meningkatkan produktivitas tanaman.
- Memudahkan petani dalam pemupukan susulan, penyiangan, pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit, serta lebih mudah dalam mengendalikan hama tikus.
- Meningkatkan jumlah tanaman pada kedua bagian pinggir untuk setiap set legowo, berpeluang untuk meningkatkan produktivitas tanaman akibat peningkatan produksi.
- Petani dapat mengembangkan sistem produksi padi-ikan (mina padi) atau kombinasi padi, ikan, dan bebek. Kelima, mampu meningkatkan produktivitas padi hingga 10-15%.
Untuk hasil panen lebih baik, jangan lupa menggunakan pupuk hayati cair BIOTOP yang berfungsi membenahi tanah dan menyediakan unsur hara mikro dan makro tanah. (EFS)