INDRAMAYU – PT Uniteda Arkato, perusahaan yang bergerak di bidang jasa rental alat berat, melakukan ekspansi bisnis ke budidaya jagung. Untuk tahap awal, perseroan melakukan budidaya tanaman jagung seluas 100 hektare (ha) di Desa Mekarwaru, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
“Ini adalah proyek perdana kami. Ekspansi bisnis ini juga dalam rangka mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah,” ujar Business Development Director PT Uniteda Arkato Kelik Irawan di sela acara Kick Off Pengembangan Kebun Jagung 100 Ha di Desa Mekarwaru, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (30/4/2024).
Menurut Kelik, lahan seluas 100 ha ini milik PT Perhutani (Persero) yang selama ini dikelola petani. “Kami menyewa lahan ini dari petani yang selama ini menggarap lahan ini. Para petani tersebut kami berdayakan sebagai pekerja kami,” sebut Kelik Irawan.
Baca Juga:
Menteri Pertanian Minta Bulog Serap Jagung Petani
Kelik mengatakan kehadiran Uniteda Arkato di Indramayu ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Mekarwaru maupun masyarakat di sekitar operasi perusahaan. Karena itu, dirinya berharap kerja sama yang harmonis dengan aparat pemerintahan setempat maupun aparat keamanan baik TNI maupun Polri.
Jika proyek perdana ini berhasil dengan penerapan semi mekanisasi pada cara kerjanya, kata Kelik, perseroan bakal menambah lahan penanaman jagung hingga seluas 300 ha lagi. “Syukur-syukur bisa lebih dari itu. Intinya kami komitmen menjalin kerja sama dengan pihak terkait atas dasar sama-sama menguntungkan,” kata Kelik.
Hadir dalam acara seremonial tersebut sejumlah pihak pemasok bibit terkemuka di pasar Indonesia, semisal Syngenta Indonesia, dan lain sebagainya. “Kami ingin membuka kesempatan kepada pemasok bibit jagung di Indonesia, untuk terlibat sejak awal dalam rencana pengembangan lahan jagung Uniteda Arkato,” tutur Ahmad Fadli selaku Ketua Panitia Kick Off seremonial hari itu. “Kami menyadari betul peran serta stakeholder adalah kunci untuk suksenya rencana kerja perseroan ke depan,” pungkasnya.
Tampak juga kehadiran mesin traktor pertanian merk Chalion pada perayaan tersebut. “Kami merasa perlu hadir untuk memastikan produk yang kami jual kepada Uniteda Arkato mampu memenuhi atau bahkan melampaui kebutuhan operasional di lapangan,” tandas Banu T Esa selaku Supply Chain Manager PT Arkadiya Fourhaka Indonesia, dealer resmi merk Chalion di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa/Kuwu Desa Mekarwaru Edi Sukandi, SE mengatakan potensi lahan yang bisa dioptimalkan di Desa Mekarwaru mencapai 1.200 ha. Lahan tersebut merupakan milik masyarakat yang didapatkan dari pemerintah pusat melalui Program Perhutanan Sosial yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Karena itu, pihaknya menawarkan ke PT Uniteda Arkato untuk menambah lahan untuk ditanami jagung.
Baca Juga:
Tunda Impor Daging Kerbau, Serap Gabah dan Jagung Petani
“Silahkan PT Uniteda Arkato untuk menggunakan lahan tersebut. Namun kami minta agar warga kami bisa terserap menjadi pekerjanya, mengingat jumlah pengangguran di desa kami cukup tinggi,” harap Edi Sukandi, SE.
Camat Gantar Iim Nurahim S.Sos. M.Si. menyambut baik kehadiran PT Uniteda Arkato di Desa Mekarwaru. Dia yakin kehadiran PT. Uniteda Arkato di Desa Mekarwaru ini bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
Sakimin, Ketua LMDH Desa Mekarwaru mengatakan bahwa lahan yang disewakan ke PT. Uniteda Arkato ini merupakan milik negara yang digunakan sebagai hak guna pakai ke masyarakat. Menurutnya di Kabupaten Indramayu total ada 1.200 ha yang telah mendapatkan Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS).
“Di Indramayu yang sudah keluar ijin sebanyak 1.200 ha di tiga kecamatan yakni di Kecamatan Gantar, Trisi dan Kecamatan Kroya. Lahan tersebut diberikan kepada 817 Kepala Keluarga (KK). Selama ini lahan tersebut digunakan untuk tanam padi, lainnya ditanami jagung atau palawija,” kata Sakimin.
Pihaknya berharap PT. Uniteda Arkato mengembangkan penanaman jagung di tempat lain. Sebab lahan yang telah mendapatkan IPHPS di Kabupaten Indramayu tersebut masih luas. “Harapan kami, kehadiran Uniteda Arkato ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar hutan,” kata Sakimin.
Sakimin mengatakan setelah warga sekitar hutan di Kabupaten Indramayu mendapatkan lahan, kendala yang dihadapi adalah permodalan dan pihak yang siap menampung hasil panen (off taker).
“Kami terkendala dengan penjualan dan permodalan. Selama ini mengandalkan tengkulak sehingga posisi tawar kami lemah. Misalnya untuk padi, harga eceran tertinggi (HET) gabah kering panen (GKP) Rp6.000 per kilogram (kg), namun harga yang ditawarkan tengkulak di bawah Rp5.000 per kg,” kata Sakimin.
Ekspansi bisnis PT United Arkato ke sektor pertanian ini tak lepas dukungan PT Arkadiya Fourhaka Indonesia (AFI) yang bergerak di bidang trading and dealership dan PT Anugrah Mataram Perkasa (AMP) yang bergerak di bidang logistic forwarder. Kedua perusahaan ini merupakan anak perusahaan PT Uniteda Arkato. (SDR)