JAKARTA – Tidak ada yang tidak berguna dari kelapa sawit. Mulai buahnya, daun maupun lidinya, tandan kosongnya, sampai cangkang, dan lain-lain semuanya bisa dimanfaatkan dan punya potensi bisnis. Dan, ini yang mengejutkan. Limbah sawit atau biomassa sawit ternyata bisa dijadikan bahan baku untuk pembuatan carbon black alias hitam karbon.

Belakangan ini, carbon black sangat diminati berbagai kalangan karena peran dan fungsinya sangat vital untuk berbagai keperluan, termasuk pertanian. Saat ini, carbon black banyak digunakan untuk penguat ban kendaraan, pigmen UV stabilizer, isolator, tinta, coating hoses, conveyor belts, dan lain-lainnnya. Jangan heran kalau produksi carbon black global mencapai mencapai 15 juta ton dengan nilai sekitar USD 14 miliar.

Baca Juga:
Biochar, Pembenah Tanah dari Limbah Pertanian

Sebagai negara dengan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia punya potensi besar menjadi pemasok bahan baku carbon black globak. Bayangkan, Perkebunan sawit di Indonesia menghasilkan 200 juta ton biomassa per tahun. Selain menjadi pemasok minyak sawit dunia terbesar, Indonesia berpeluang menjadi pemasok bahan baku carbon black terbesar dunia. Biomassa sawit adalah bahan baku terbaik untuk carbon black.

Saat ini, harga carbon black di pasar global sekitar USD 1.000/ton. Permintaan carbon black pada 2025 nanti diperkirakan mencapai 20 juta ton. Berdasarkan Fortune Business Insight (2022), potensi pasar bisnis carbon black global pada 2029 nanti mencapai USD 18 miliar dengan rata-rata pertumbuhan tahunan 4,9%.

“Tandan kosong sawit bisa 59 juta ton per tahun, jika diolah menjadi carbon black dapat menghasilkan sekitar 3 juta ton carbon black,” kata Periset Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi BRIN, Agus Kismanto.

Carbon black memiliki ciri utama kadar karbon >95%, kadar abu kurang dari 0,4% dan ukuran sekitar 20-300 nm. Carbon black dihasilkan dengan membakar hidrokarbon dengan oksigen di ruang pembakaran dengan oksigen terbatas. Gas alam umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan panas dan energi di dalam reaktor.

Baca Juga:
Bagaimana Mengembangkan Sawit Efisien Hara?

Sebagai bahan baku utama, minyak aromatik diubah menjadi karbon hitam melalui serangkaian proses, seperti pendinginan dan pemisahan, untuk menghasilkan partikel karbon yang sangat halus.

Hidrokarbon terurai menjadi karbon dan gas selama pembakaran, yang mengalir ke ruang pendingin. Gas-gas ini dikondensasikan dan dipisahkan dari karbon hitam di lemari es sebelum dikumpulkan. Karbon hitam dimurnikan sesuai ukuran partikel dan spesifikasi kehalusan yang diinginkan. (AFS)

 

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version