JAKARTA – Arang dari limbah pertanian dan perkebunan ini disebut biochar. Warnanya hitam, bentuk fisiknya sama dengan arang untuk membakar sate. Bobotnya juga ringan dan sama-sama meninggalkan butiran hitam kalau dipegang tangan. Meski sama-sama arang, biochar punya fungsi berbeda dibandingkan arang untuk membakar sate.
Biochar disebut juga arang aktif, arang stabil, atau arang hayati. Manfaat utamanya adalah membenahi tanah, terutama struktur kimia tanah. Biochar sebenarnya zat aktif menyerupai arang yang terbuat dari limbah pertanian atau perkebunan (biomassa) seperti batok kelapa, cangkang sawit, tongkol jagung, sekam pagi, sampai tanaman yang sudah mati.
Meskipun bahan bakunya mirip dengan arang biasa, proses pembuatan yang membedakan keduanya. Biochar dibuat dengan cara membakar bahan organik biomassa dengan proses yang terkontrol atau pirolisis. Teknik pirolisis adalah pembakaran tidak sempurna karena oksigen dibatasi atau sedikit oksigen.
Baca Juga: Kenapa Pupuk Hayati Semakin Diminati Petani?
Teknik pembakaran ini dapat dilakukan dengan alat pembakaran (pirolisator) dengan suhu 250-350? C selama 1 jam sampai 3,5 jam, bergantung jenis biomas dan alat pembakaran yang digunakan. Untuk tongkol jagung misalnya, pembakaran sekitar 2-3 jam. Kalau bahan bakunya cangkang sawit atau tempurung kelapa, tentu waktunya lebih lama. Jadi, selama pembakaran tidak ada asap yang mencemari.
Selama pembakaran berlangsung, biomassa diubah menjadi biochar. Kandungan karbon di biochar mencapai 70% dibandingkan unsur lainnya. Sisanya terdiri dari nitrogen, hidrogen dan oksigen serta unsur lainnya. Komposisi kimiawi biochar ini tergantung bahan baku dan proses pembakaran.
Sekam padi atau jerami adalah bahan yang paling mudah dijadikan biochar karena tidak mudah terdekomposisi. Selama ini sekam padi atau jerami hanya dijadikan dedak kasar atau dibakar dan dibiarkan begitu saja. Padahal, kalau jerami diproses menjadi biochar dan dikembalikan dalam tanah akan menambah hara kalium sebanyak 10 kilogram.
Biochar berfungsi membenahi tanah dan meningkatkan beberapa sifat kimia tanah seperti pH tanah, kapasitas tukar kation (KTK), dan beberapa senyawa seperti C-organik, N-total, serta menekan aktivitas senyawa Fe dan Al yang berdampak pada peningkatan P-tersedia.
Selain manfaat di atas, aplikasi biochar ke lahan lahan kering dan basah akan meningkatkan kemampuan tanah menyimpan air dan hara, memperbaiki kegemburan tanah, mengurangi penguapan air dari tanah dan menekan perkembangan penyakit tanaman tertentu serta menciptakan habitat yang baik untuk mikroorganisma simbiotik. (AFS)