SUMBAWA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang dengan produktivitas jagung di Kabupaten Sumbawa yang terus mengalami perkembangan. Berdasarkan hasil panen yang dilakukan, produksi di sana rata-rata menggunakan benih tangguh dengan hasil panen jagung mencapai 8 ton per hektare.

“Yang paling penting menurut saya produktivitasnya harus naik. Misalnya disini pakai benih tangguh, hasilnya tadi saya tanya 7-8 ton. Kalau yang BC juga sama bisa 7-8-9 ton, nah produksinya harus seperti itu,” ujar Presiden di area jagung Kelompok Tani Kedawan, Brang Biji, Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB, Kamis, 2 Mei 2024.

Meski demikian, kata Presiden, saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga baik yang ada di tingkat petani maupun harga di tingkat peternak. Keduanya harus sama-sama menghasilkan produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Baca Juga:
Garap Sektor Pertanian, Uniteda Arkato Kembangkan Komoditas Jagung

“Ya ini memang baru panen besar baik di Sumbawa, di Dompu dan minggu lalu kita lihat di Gorontalo semuanya panen sehingga yang terjadi adalah harga turun karena over supply, harga yang sebelumnya 7.000 sekarang turun menjadi 4.200. Artinya baik untuk peternak tapi kurang baik untuk petani,” katanya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah terus mendorong pertumbuhan industri hilirisasi sebagai perusahaan yang mau menyerap produksi petani secara besar-besaran. Bahkan bila perlu, tiap daerah memiliki industri besar yang siap melakukan produksi.

“Inilah yang tadi saya sampaikan dengan pak Menteri Pertanian dengan Pak Menteri Perdagangan memang industrinya itu harus mendekati lahan-lahan jagung yang ada sehingga bisa diolah menjadi pakan ternak, minyak jagung dan hilirisasi minyak goreng,” katanya.

Baca Juga:
Menteri Pertanian Minta Bulog Serap Jagung Petani

Di lokasi yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa bulan Mei dan April ini akan terjadi puncak panen raya jagung di sejumlah daerah. Dengan kondisi tersebut, dirinya mengatakan ada potensi harga turun, bahkan cendrung anjlok di bawah harga acuan pembelian (HAP) jagung yang telah ditetapkan. Untuk itu, Mentan meminta semua pihak mengantisipasi kemungkinan harga anjlok.

“Kami minta panen raya ini jangan disia-siakan. Petani kita sudah bekerja keras. Kami persilahkan para produsen pakan ternak untuk segera menyerap. Kami juga meminta Bulog untuk menyerap jagung petani agar harga terjamin, jangan sampai harga anjlok karena kesejahteraan petani taruhannya,” katanya.

Secara umum Kabupaten Sumbawa memiliki luas baku lahan sawah sebesar 262.146,24 ha. Adapun luas tanam jagung 2023 sebesar 96.214 ha, dengan luas panen jagung thn 2023 mencapai 96.226 ha. Sementara luas panen jagung bulan sampai dengan Mei 2024 di Kabupaten ini seluas 70.130 ha. (ETS)

 

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version